Month: Oktober 2013

ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN

Posted on

 ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN

(EKOLOGI ARSITEKTUR)

     Ekologi arsitektur adalah keselarasan antara bangunan dengan alam sekitarnya, mulai dari Atmosfer, biosfer, Lithosfer serta komunitas. Unsur-unsur ini berjalan harmonis menghasilkan kenyaman, kemanan, keindahan serta ketertarikan. Eko arsitektur telah lama diterapkan di Eropa, Amerika dan Asia tentunya, dimulai dengan perencanaan resort, villa, lodge, dan taman yang bertujuan sebagai tempat peristirahatan, rekreasi, camping ground,atau lainnya, sementara nilai – nilai ekologi adalah kewajiban yang dibawa ke dalamnya. Namun, setelah semakain banyak timbulnya bencana, nilai-nilai ekologi diterapkan kembali sebagai suatu prioritas.

Eko berasal dari kata ekologi yang artinya adalah lingkungan (lingkungan yang terpelihara mulai dari Atmosfer, Biosfer, dan Lithosper), sedangkan Arsitektur adalah, suatu bentuk atau masa, atau juga tata ruang yang terencana secara fungsional yang direncanakan oleh arsitek serta disiplin ilmu lain yang terlibat di dalamnya, maka Eko Arisitektur adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tidak hanya bentuk masa bangunan, material, tata ruang ataupun nilai kearifan lokal yang ada, namun juga kepedulian kita sendiri terhadap bangunan tersebut, bagaimana kita mengartikan fungsi dari pada bangunan tersebut,bagaimana kita mengelolanya, dan bagaimana kita merawatnya.

Eko Arsitektur berfungsi sebagai sarana edukasi serta analisis untuk mewujudkan fasilitas fisik berwawasan lingkungan, dengan dilakukannya perencanaan secara Eko Arsitektur, maka akan terwujudkan keselarasan antara fasilitas fisik dengan Lingkungan.

Tujuan Bangunan yang berwawasan Lingkungan

Bangunan yang berwawasan lingkugan adalah bangunan yang peka terhadap lingkungan tempatnya didirikan. Tujuannya adalah memberikan pendidikan dan contoh bahwa bangunan itu didirikan dengan pertimbangan yang berpihak kepada lingkungan. Berikut beberapa tujuan prioritas dalam mendirikan bangunan yang berwawasan ekologi:

  • Sebagai contoh atau panutan bagi masyarakat  umum bahwa betapa pentingnya studi lingkungan sebelum mendirikan bangunan
  • Memberikan arahan pada masyarakat tentang  bentuk bangunan yang sesuai dengan lingkungan serta budaya sekitar
  • Memberikan contoh bagaimana perletakan tapak bangunan tanpa menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap lingkungan
  • Mengikutsertakan masyarakat dalam proses pembangunan, sehingga masyarakat dapat belajar, dan terciptanya peningkatan ekonomi lokal
  • Memberikan contoh yang benar akan pengelolaan serta perawatan bangunan ekologi, baik itu fisik bangunannya, pengelolaan limbahnya, pengelolaan sumber kebutuhan serta energi sehari-hari, pengelolaan vegetasinya, dan yang terpenting adalah perilaku manusianya
  • memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar untuk merawat sumber material lokal,dan mengajak masyrakat untuk dapat memahami cara merawat, menggunakan serta mamanfaatkan sumber material lokal